Terkadang apa
yang menurut kita mebosankan justru menjadi sesuatu yang bermanfaat dan
menyenangkan bagi kita. Dalam menuntut ilmu, kususnya ilmu syari’at, seringkali
kita mendapatkan pengetahuan yang memang itu baru bagi kita. Namun, tak jarang
kita juga akan mendapatkan pengetahuan yang memang sebelumnya sudah pernah kita
pelajari dan dapatkan. Dan sebagian dari kita justru menganggap semua itu
membosankan. Sehingga, dari situlah muncul sebuah sikap apatis kepada apa yang
sedang di sampaikan. Tindakan ini sangatlah keliru. Karena dengan bertindak
seperti ini justru kita telah melakukan beberapa kesalahan. Diantaranya, sikap
apatis yang akan menyebabkan kita enggan untuk mendengarkan atau menyimak apa
yang di sampaikan oleh saudara kita. Kemudian, sikap sombong pun bermain dalam
kasus ini, karena kita merasa telah mengetahuinya, kita menolak atau minimal
malas-malasan dalam mendengarkan dan menyimak apa yang di sampaikan oleh
saudara kita. Dan kita seakan seperti merasa benar sendiri dan paling pinter
sendiri. Kemudian, tindakan yang tidak menunjukan etika seorang muslim. Yakni,
mengabaikan dan acuh kepada seseorang yang sedang menyampaikan ilmu. Menurut
etikanya, kita harus menghargai mereka yang menyampaikan ilmu walaupun ilmu
yang di sampaikan sudah kita ketahui. Karena, dengan mengabaikan mereka yang
menyampaikan ilmu hanya akan menyebabkan sakit hati dari yang menyampaikan. Dan
yang terpenting adalah, dia tidak menunjukan bagaimana seharusnya etika dan
adab seorang muslim dalam menuntut ilmu.
Maka perlu di
sadari, bahwa, kadang apa yang kita anggap membosankan justru sangat bermanfaat
bagi kita. Kita harus ingat, bahwa kita adalah manusia. Manusia adalah
tempatnya salah dan lupa. Maka, ilmu apapun yang di sampaikan, baik itu sudah
di ketahui atau belum. Perhatiaknlah. Jika sebelumnya kita belum mengetahui,
maka setelah menyimak dan memperhatikan maka kita akan mengetahui. Jika sudah
mengetahui, maka dengan menyimak dan memperhatikan kita akan semakin kuat dalam
memahami ilmu tersebut.
Dan perlu di
sadari, terkadang kita mengalami penurunan Iman. Karena iman itu bisa Naik dan
juga Turun. Maka ketika Iman kita turun, maka kita akan mengalami penurunan
pula dalam melakukan beberapa ama ibadah. Naah, kadang, dengan mendengarkan
ilmu kita akan kembali semangat dalam melakukan amal ibadah. Padahal,
sebenarnya Ilmu itu sudah pernah kita pelajari dan bahkan kita faham. Ketika
Iman kita turun, qadarallah kita mendapatkan nasihat berupa ilmu yang
sebenarnya sudah kita pahami. Di sinilah letak manfaat dari memperhatikan dan
menyimak penyampaian Ilmu walaupun Ilmu itu sudah kita pelajari sebelumnya.
Yakni, untuk menguatkan pemahaman kita dan untuk membangkitkan kita dari
keterpurukan yang kadang atau bahkan sering mendera kita. Semoga Allah
senantiasa memudahkan kita dalam segala urusan. Hingga kita di pertemukan
dengan-Nya kelak di Jannah-Nya di bawah keridhaan-Nya. Dan semoga Allah
mengampuni segala kelalaian yang senantiasa kita lakukan.
Wallahu a’lam....
0 Response to " Teruslah menjadi pembelajar "
Posting Komentar